SAUMLAKI,N25NEWS.id-Puluhan siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Matakus di desa Matakus Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar,terpaksa harus mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka (PTM) di Gasebo.
Penyebabnya karena rehabilitasi dan renovasi dua Ruang Kelas Belajar (RKB) dan satu ruangan untuk kantor di sekolah tersebut mangkrak.
Diketahui,tender proyek sebanyak 16 paket di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ini di menangkan PT Bumi Permata Kendari dengan Konsultan MK,PT.Megakotama Lino Raya tersebut dengan nomor kontak,HK.0201/PS-1-M/194/2021.Tanggal kontrak 19 Maret 2021,dengan nilai kontrak Rp.23.431.104.800.
Selain itu,dengan mangkraknya tersebut,menyebabkan aktivitas belajar mengajar di SDN Matakus sangat terganggu.Pasalnya,proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Maluku itu,yang seharusnya dikerjakan sesuai kalender yakni 240 hari,namun tidak tuntas hanya baru 60 persen pekerjaannya.
Mangkraknya proyek tersebut akhirnya menui protes dari para guru pada SDN Matakus,salah satunya Ny Emy Nanaryain.Dimana ia berinisiatif untuk mengecek ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Tanimbar,Dinas Cipta Karya, untuk menanyakan pihak mana yang bertanggung jawab atas proyek mangkrak tersebut.Namun perjuangan Nanaryain bertepuk sebelah dada,pasalnya pihak Dinas Pendidikan mengatakan tidak ada penjelasan terkait proyek tersebut dari pihak Balai Prasarana Pemukiman Provinsi Maluku.
Bahkan hingga berita ini naik, namun belum ada penjelasan secara resmi dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas mangkraknya proyek renovasi dua RKB dan satu kantor SDN Matakus tersebut.
Sementara itu,Kepala Desa Matakus,Fredy Turalely mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi pemerintah dalam hal ini,Balai Prasarana dan Pemukiman yang telah membantu renovasi SDN Matakus.Namun dia menyayangkan proyek yang seharusnya rampung pada bulan November 2021 itu hanya 60 persen.
“Saya sangat sayangkan proyek pada dua kabupaten untuk dua SMP dan 14 SD terjadi terbengkalai,”Fredy.
Adapun,hasil investigasi Tim media N25NEWS.id,dilapangan hasilnya telah dilaporkan ke Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan telah direspon positif oleh Bupati,hal itu terbukti dengan adanya perintah langsung Bupati kepada pihak Dinas Pendidikan untuk cek n ricek di lapangan sekaligus menindaklanjutinya.
Penulis : Tim N25NEWS KKT
Editor : Aris Wuarbanaran