AMBON.N25NEW.id – Wakil Ketua DPRD Maluku, Abdul Azis Sangkala berharap program makan siang gratis yang dicanangkan Pemerintah Pusat (Pempus) dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
“Jadi Alhamdulilla pemerintah canangkan dan meluncurkan program makan siang gratis yang dimulai tahun ini dan tentua dewan berharap agar program ini benar-benar dapat dijalankan dengan baik, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM khususnya siswa kita agar bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik,”tandas Sangkala kepada awak media, Senin(6/1).
Harapan yang sama juga ditujukan kepada semua pihak yang nantinya akan terlibat dalam menjalan program tersebut dapat menjalankan sesuai pedoman yang dibuat oleh Badan Gisi atau pihak-pihak yang dibertanggungjawab dalam menjalankan program tersebut.
Olehnya itu perlu ada pengawasan yang ketat dari semua pihak, sebab semuanya menyangkat masa depan anak bangsa sehingga perlu ada pengawasan ketat dari semua instansi terkait, agar program makan siang gratis dapat memenuhi harapan dari pemerintah terlebih khsusu Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden.
“Oh jelas program ini yang memakan anggaran yang kita dengan di APBN 2025 sekitar Rp 70 trilun lebih tentu akan punya dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat,”katanya.
Dampak tersebut lanjut Sangkala, tentu akan melibatkan para UMKM yang akan mengsukseskan program makan gratis, baik petani, nelayan dan UMKN yang bergerak dibidang catering, tentu akan menikmati dampak dari program makan siang gratis yang dicangkan Pempus.
“Tentunya nanti para petani sayur, buah, telur, nelayan ikan, dagingt dan lainnya pasti akan terlibatkan dalam menyediakan kebutuhan prgram tersebut, sehingga berharap mereka juga bisa dapat manfaatnya,”jelasnya.
Harapan yang sama juga kepada masyarakat pengusaha catering kecil, sehingga dapat bisa menimati pemasukan dari pekerjaan catringnya yang nantinya akan diberikan kepada siswa pada sekolah masing-masing.
Meskipun diakuinya belum mengetahui sejauh mana sistim dan pola program makan gratis, namun yang yang sangat diharapkan dapt juga turut dinikmati masyarakat kalangan bawa dalam berbagai bidang usaha masing-masing.
Dimana keterlibatan para petani, bukan sebagai pihak ketiga tapi semua hasil bahan baku, dapat dibeli dari mereka sehingga ada perputaran ekomomi dengan masyarakat petani