AMBON,N25NEWS.id – Aksi demo ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayang Ples di Kantor DPRD Maluku, Rabu(13/4) kemarin nyaris ricuh antara pendemo.
Aksi dipicu keinginan para pedemo yang ingin tidak ada perwakilan tetapi harus melibatkan semua pendemo untuk masuk ke Kantor DPRD untuk membicarakan apa yang menjadi tuntutan aksi.
Dibawa pengawalan ketat aparat kepolisian Polda Maluku dari berbagai satuan, aksi demo berjalan lancar, setelah para pendemo diterima pimpinan DPRD Maluku yang diwakili Wakil Ketua DPRD, Asis Sangkala dengan didampingi beberapa anggota DPRD lainnya.
Sebelumnya dalam kericuhan para aksi pendemo, sempat membuat dekorasi pintu gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku rusak.
Kerusakan lantaran terjadi aksi saling dorong yang sempat terjadi saat pendemo hendak menerobos masuk dan mengenai dekorasi tersebut.
Dekorasi bertemakan ramadan itu sendiri terbuat dari bahan sterofom yang mudah rusak jika terkena benturan keras.
Sebelum mendatangi kantor DPRD, para pendemo menggelar aksi di depan Gong Perdamaian Dunia.
Aksi oleh puluhan mahasiswa dari OKP Cipayung Plus itu untuk menyikapi sejumlah persoalan.
Dalam empat butir pernyataan sikap kelompok Cipayung Ples Kota Ambon diantaranya, menolak kenaikan harga bahan pokok, menolak kenaikan pajak penghasilan, menolak mainakan masa jabatan Presiden dan perpanjangan masa jabatan presiden serta mendesak Pemerintah Pusat (Pempus) menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Prot (ANP).