Walikota Ambon Buka Forum Konsultasi Publik Ranwal RPJMD

by
by

AMBON-Walikota Ambon, Bodewin Wattimena membuka secara resmi kegiatan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal (Ranwal).Dimana,rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPMJD) yang berlangsung di Marina Hotel ( 20/5/2025).

RPJMD merupakan dokumen strategis yang tidak hanya menjadi acuan teknokratik, tetapi juga mencerminkan komitmen moral terhadap arah pembangunan Kota Ambon.

Forum Konsultasi Publik ini adalah tahapan penting dalam proses penyusunan dan penetapan dokumen RPJMD, dengan tujuan untuk memperoleh masukan atas visi, misi, dan isu strategis dalam rangka penyempurnaan rancangan awal dokumen tersebut.

RPJMD Kota Ambon tahun 2025–2029 disusun berdasarkan visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih periode 2025–2030, yaitu: “Ambon Manise Yang Inklusif, Toleran, dan Berkelanjutan.”

“Visi ini mencerminkan tekad kita untuk membangun Kota Ambon yang modern dan manusiawi, menjunjung tinggi nilai toleransi, keadilan sosial, inklusivitas, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,”ujar Walikota.

Olehnya,dalam mewujudkan visi tersebut,harus disadari berbagai tantangan yang dihadapi Kota Ambon saat ini.Tantangan pertama adalah keterbatasan infrastruktur dan ketimpangan sosial-ekonomi, khususnya di wilayah pinggiran kota dan pesisir.

Ini bukan hanya persoalan lokal, tetapi juga merupakan tantangan nasional dan global.

Tantangan kedua adalah ancaman perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan, banjir pesisir, dan potensi bencana seperti gempa bumi.

Kota Ambon dikenal sebagai wilayah rawan bencana, sehingga kita memerlukan kebijakan mitigasi dan penguatan ketangguhan masyarakat,”kata Walikota.

Selanjutnya, masih terdapat kesenjangan sosial dan ekonomi, khususnya bagi kelompok rentan dan masyarakat miskin.”Meskipun angka kemiskinan menunjukkan penurunan, kita tetap harus menjaga agar jurang antara yang miskin dan tidak miskin tidak semakin lebar,”paparnya.

Kabar baiknya, kesenjangan di Kota Ambon saat ini cukup tipis. Ini adalah peluang besar untuk mengangkat masyarakat di bawah garis kemiskinan, namun juga tantangan karena mereka yang berada di atas garis bisa saja tergelincir ke bawah.

Penting juga untuk menjaga kohesi sosial dan harmoni antar umat beragama dalam masyarakat yang majemuk.Kota Ambon adalah rumah bagi berbagai suku dan agama.

Menjaga toleransi, keamanan, dan ketertiban merupakan prasyarat agar pemerintah dapat bekerja optimal dan investasi dapat tumbuh. Persoalan lingkungan hidup seperti pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, dan degradasi kawasan pesisir juga menjadi perhatian utama.

Meskipun kewenangan laut bukan tanggung jawab pemerintah kota, koordinasi dengan pihak terkait harus terus diperkuat untuk menjaga lingkungan.

Pemerintah Kota Ambon juga berkomitmen untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif, digitalisasi UMKM, dan peningkatan kapasitas SDM, terutama generasi muda.

Mengingat keterbatasan sumber daya alam, sektor jasa, perdagangan, dan pariwisata harus menjadi tulang punggung ekonomi kota ini.

“Ekosistem ekonomi kreatif harus dibangun untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru dan membuka lapangan kerja”pungkasnya.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *