Permabudhi Maluku Gelar Syukuran Hari Raya Waisak ke 2569 BE / 2025

by
by

AMBON,N25NEWS.id-Dalam semangat kebersamaan kekeluargaan, umat Buddha di Maluku, yang tergabung dalam Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), merayakan Hari Raya Waisak ke-2569 BE/2025.

Adapun,perayaan Waisak yang jatuh bertepatan dengan purnama pertama, diawali dengan pelaksanaan ibadah di Vihara Swana Giri Tirta, yang berlokasi di Gunung Nona, Kota Ambon.

Sebagai rangkaian dari perayaan suci tersebut Permabudi juga menggelar acara syukuran yang bertempat di aula kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku.

Acara ini menjadi momentum reflektif untuk mengenang tiga peristiwa agung dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (wafat).

Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Maluku Abdulah Vanath, Sekertaris Daerah Maluku Sadali ie, Forkopimda Maluku serta tokoh-tokoh agama juga tokoh masyarakat dan pemuda.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Permabudhi Indonesia, Prof. Dr. Philip Kuntjoro Widjaja, dalam sambutannya menyampaikan,Waisak bukan hanya menjadi hari ibadah, melainkan juga momen untuk mempererat kepedulian antar umat manusia dan terhadap alam.

“Sepanjang bulan ini, kita diajak untuk memperkuat hubungan dengan sesama,alam, dan merefleksikan ajaran Sang Buddha dalam tindakan nyata,

Permabudi yang berdiri sejak 2019 dan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya pada 2020, terus aktif berperan dalam kegiatan sosial dan lintas agama.

Lebih lanjut, Philip menegaskan bahwa Permabudi juga membangun komunikasi erat dengan berbagai tokoh agama dan nasional, termasuk pimpinan PGI, PHDI, Matakin, bahkan tokoh-tokoh kenegaraan.

“Kami turut menghadiri upacara lintas agama seperti di Masjid Istiqlal, peringatan wafatnya Sri Paus, dan berdialog lintas keyakinan untuk membangun Indonesia yang harmonis dan sejahtera,” jelasnya.

Selain itu,Permabudhi juga menaruh perhatian besar pada isu lingkungan, melalui program eco-enzyme, pengurangan plastik, dan pembersihan sumber air, mereka mengajak masyarakat peduli terhadap kelestarian alam.

Bahkan, Permabudhi ditunjuk sebagai koordinator program eco-enzyme tingkat nasional.

Tak hanya itu, perhatian terhadap ketahanan pangan diwujudkan dalam program edukasi anti-pemborosan makanan, yang bahkan menarik perhatian komunitas internasional.

“Generasi muda juga menjadi fokus kami,dimana kami mendirikan rumah-rumah kesenian agar mereka bisa mengekspresikan ide secara positif, sembari kami tanamkan nilai moral dan etika sesuai ajaran Buddha,”ucapnya.

Kegiatan syukuran tersebut semakin semarak dengan penampilan tari-tarian dari anak-anak binaan Permabudhi asal Pulau Seram, yang menampilkan kekayaan budaya lokal dalam nuansa kebhinnekaan.

Dengan berbagai kegiatan nyata di bidang sosial, lingkungan, pendidikan, dan kebudayaan, Permabudhi menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari pembangunan bangsa.

“Waisak tahun ini menjadi pengingat akan pentingnya hidup dalam damai, peduli, dan harmonis,baik sesama manusia maupun dengan alam semesta,”tandasnya.(Eten)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *