Jakarta – Putusan Mahkamah Partai (MP) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah menolak permohonan perkara No: 36/PI-GOLKAR/V/2021 Kota Ambon yang di ajukan Elly Toisuta dan Perkara 37/PI-GOLKAR/V/2021 Kota Ambon yang diajukan oleh Frederika Latupapua/Noya.
Toisutta menyebut materi gugatan yang dirinya ajukan ke Mahkamah Partai (MP) DPP Partai Golkar terkait dengan mekanisme pelaksanaan Musda DPD II Golkar Kota Ambon yang menetapkan bapak Marcus Siahay sebagai ketua unprosedural.
“Langkah ke MP merupakan sebuah mekanisme yang disediakan Partai Golkar untuk menyelesaikan sengketa internal. Sehingga sebagai lembaga ‘peradilan’ internal, maka keputusan Mahkamah Partai sifatnya final dan mengikat. Setiap kader partai yang loyal dan taat terharap aturan main organisasi, akan tunduk terhadap putusan MP,”jelas Elly Toisutta yang juga Ketua DPRD Kota Ambon ini.
Sehingga untuk merespons putusan MP yang menolak gugatan dirinya dan tim,maka sebagai kader partai dirinya akan patuh dan tunduk terhadap putusan MP. Karena putusan MP sifatnya final.
Selain itu,pasca putusan MP diterbitkan, maka diharapkan tidak ada lagi blocking politik atau friksi politik yang bisa menggaggu konsolidasi organisasi.
“Artinya bahwa, saya dan tim telah menerima putusan secara Legowo,”ungkap Toisutta.
Sehingga dalam menghadapi momentum politik 2024 (Pemilu/Pilkada dan Pilegis), Golkar Kota Ambon harus solid dalam konsolidasi kepartaian. Sehingga,sesuai dengan harapannya, konsolidasi dan koordinasi dalam menjalankan agenda partai di Kota Ambon bisa terlaksana dengan baik.
“Sebagai kader, saya akan tetap berkomitmen untuk bersama-sama dengan pengurus, dan kader PG Kota Ambon dan Maluku mensukseskan agenda politik kepartaian,selain itu juga sebagai Koordinator Daerah (Korda) Kota Ambon di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Maluku, maka saya akan melakukan komunikasi, serta bersinergi dengan Pengurus DPD II Golkar Kota Ambon dalam rangka konsolidasi partai golkar kedepan,”ujarnya lagi.
Editor : Redaksi
