Komisi I DPRD Maluku Gelar Rapat Mediasi Bentrokan Antar Warga Pelauw-Kariuw

by
by

AMBON -Komisi I DPRD provinsi Maluku kembali menggelar rapat mediasi bentrokan antar warga negeri bertetangga yakni Pelauw-Kairiu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tenggah (Malteng).

“Hasil dari rapat itu,kita sepakati Pemerintah Provinsi dan Pemda Malteng segera melakukan tanggap darurat,”ungkap Ketua Komisi I DPRD Maluku,Amir Rumra kepada awak media usai memimpin rapat mediasi tersebut di ruang Paripurna DPRD Maluku,Kamis (10/3/2022).

Dikatakannya,Komisi I telah menyimpulkan bahwa,pertama adalah Pemda Malteng dan Pemprov harus segera melakukan langkah-langkah penanganan tanggap darurat yang menyangkut dengan makan minum mereka, tempat hunian, sanitasi dan persoalan pendidikan serta kesehatan, warga Kariuw korban yang saat ini berada di Negeri Aboru.

Adapun kata Rumra,khusus pembangunan hunian sementara akan segera dikerjakan, karena dalam satu rumah terdapat tujuh KK yang mendiami, dan kondisinya sangat tidak layak secara kemanusiaan.

“Ada laporan kalau ada 7 KK yang tinggal satu rumah, ini kondisi yang tidak bagus, apalagi kalau masak mereka juga harus antri sehingga harus ada langkah cepat dari pemerintah,”tegasnya.

Menyangkut kondisi keamanan, sesuai hasil rapat tetap menjadi tanggungjawab pihak kepolisian dan TNI yang selama tetap terjaga dan situasinya sudah kondusif membaik.

“Penegakan hukum tetap ditegakan dan dilakukan, walaupun dengan ada kendala-kendala, seperti yang disampaikan pak Kapolda, itu tetap dilakukan sehingga masyarakat merasa betul mendapat keadilan,”ujarnya.

Bahkan untuk lebih memperjelas peran pemerintah, rencana komisi juga akan melakukan rapat khusus antara DPRD dan Gubernur Maluku, Sekda Maluku, Bupati Malteng dan Sekdanya, bahkan Kapolda Maluku termasuk Pangdam/ XVI Pattimura untuk merumuskan dua persoalan, terhadap aksi nyata terkait pemulihan dan aksi pengembalian pengungsi.

Ditempat sama, Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs Lotharia Latif, SH. M.Hum, menyampaikan, apresiasi atas rapat mediasi yang dilakukam Komisi I.

“Rapat ini merupakan tindak lanjuti hasil rapat pertama dan terima kasih buat warga khususnya Pelauw-Kariu yang saat ini juga masih bisa menahan diri dan ingin persoalannya bisa segera dapat diselesaikan dengan jalan damai,”ujarnya.

Dikatakan dalam penanganan kondisi keamanan selama ini, pihaknya selalu dibackup TNI dalam berbagai kegiatan.

“Dalam rapat kami dan Kodam menyarankan dua hal yakni, melakukan pemulihan paska konflik baik rehabilitasi maupun rekonstruksi dan aksi nyata proses pengembalian warga korban pengungsi kembali ke Kariu,”ucapnya.

Editor : Aris Wuarbanaran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *