AMBON,N25NEWS.id-Himpunan Mahasiswa Pemuda Lelemuku, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Ambon menggelar diskusi publik,dengan mengundang seluruh bakal calon (balon) bupati KKT.
Adapun,dalam diskusi publik tersebut Himapel Ambon mengusung tema : “Prospek Pengelolaan Blok Masela dan Pembangunan Berkelanjutan”.
Menurut Simon Batmomlin, Ketua Umum Himapel KKT Ambon,diskusi ini digagas dan di desain oleh Himapel sendiri tidak lain dengan tujuan untuk memberi ruang bagi seluruh kandidat bakal calon bupati KKT dalam menuangkan ide dan gagasan tentang arah pengembangan daerah yang hendak di pimpin kedepan.
“Sebenarnya kami (Himapel) telah membuka pasar ide dan gagasan bagi para calon untuk kebaikan Tanimbar kedepan,”ujar Simon Batmomolin di Ambon belum lama ini.
Dijelaskan lagi,dalam diskusi publik tersebut,dari 10 babal calon yang di undangan,yang bersedia untuk hadir dan memberi materi hanya 4 bakal calon.
Diantaranya Dr. Ridho Tanago yang hadir secara langsung sementara Hendrik Jauhary Oratmangun, Carles Samangun dan Drs. Moses Melmambsesy melalui Via Zoom.
Sementara lainnya berhalangan dan tidak merespons sama sekali tanpa alasan yang jelas.
Sedangkan menurut Sekertaris Bidang Stretgi dan Politik Himapel KKT- Ambon,Aldo Masuwunu mengatakan,sebagai mahasiswa dan pemuda Tanimbar yang beraktivitas di Kota Ambon dan nanti pulang untuk mengikuti pemilihan di KKT,tentu pihaknya sangat merindukan kehadiran Para calon pimpinan daerah yang bertajuk Duan Lolat itu.
“Kita ingin kehadiran mereka untuk mendengar secara jelas isi pikiran mereka dalam membangun Tanimbar, namun disayangkan banyak dari mereka tidak berani hadir tanpa alasan jelas,”ucap Sekbid Strategi Dan Politik Himapel itu.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh puluhan pemuda dan mahasiswa yang merupakan keterwakilan dari ketua-ketua Paguyuban desa yang berbassis pada Himapel KKT-Ambon.
Serta para panelis dari kalangan akademis dan tokoh agama diantara Dr. Paulus Koritelu, M.Si dan Sami Sahulata, M.Si yang memberikan pikiran cukup dan luar bisa, pada memboboti diskusi tersebut.
Diketahui juga Paulus Kortelu dan Sami Sahulata punya kapasitas dan kemampuan untuk memberikan pikiran untuk calon kesepian.
Terkait ketidak hadirkan bakal calon bupati tersebut pengurus Himapel merasa kecewa dan memilih mengambil sikap politik untuk mengawal proses demokrasi di Tanimbar.
“Kami akan serius dan menggalang kekuatan pemuda serta mahasiswa kurang lebih empat ribut orang yang ber KTP KKT untuk pulang mengikuti pemilihan,”tandasnya.(**)