Atapary : Saya Akan Lakukan Upaya Hukum
Ambon – Mantan anggota legislatif (Aleg) Maluku, Evert Karmite, disebut telah melakukan pembohongan publik dengan menyebut nama, Samson Atapary sebagai sumber informasi pengelolaan dana SMI sebesar Rp 100 miliar menguap, padahal itu sama sekali tidak pernah disebutkan. Terhadap itu, Samson Atapary yang juga Ketua Komisi IV DPRD Maluku menegaskan, kalau dirinya akan melakukan upaya hukum, jika Evert Kermite tidak melakukan permohonan maaf lewat pemberitaan media.
Lewat release yang diterima Koran ini, Minggu(6/2), Atapary dengan keras membantah telah memberikan informasi kepada Evert Kermite terkait pemberitaan salah satu media yang dimuat pada tanggal 3 Pebruari 2022 Halaman 1, Dengan Judul Berita “100 Milyar Dana SMI Menguap, KPK Ayo Telusuri” dan Pemberitaan Tanggal 4 Pebruari 2022 dengan Judul Berita “Ratusan Miliar Dana SMI Menguap, Rame-Rame Dorong KPK Usut”.
”Saya, Samson R. Atapary, SH, dengan ini membantah keras bahwa saya tidak pernah menyampaikan hal tersebut kepada narasumber, Everd Kermite. Tapi apa yang disampaikan, Everd Kermite adalah bohong dan tidak benar sehingga secara langsung telah menyerang kehormatan pribadinya dan telah mencemarkan nama baik saya,”kesal Atapary.
Meskipun diakuinya, kalau emang benar, Ever Kermite telah beberapa kali bertemu dengan dirinya, itu terjadi sekitar bulan Agustus – November 2021.
“Ada kurang lebih 5 kali dengan rentang waktu yang berbeda-beda, Karmite pernah datang bertamu ke rumah saya, dan setiap datang bertamu selalu di pagi hari, diantar sopirnya,”ungkapnya.
Atapary menjelaskan, kalau tujuan kedatangan, Evert Karmite hanya untuk bertamu dan sekedar basa-basi, yang ujung-ujung hanya ingin meminta bantuan biaya untuk mengontrol dirinya ke dokter atas kecelakaan yang pernah menimpanya hingga menyebabkan patah tulang pada kakinya.
Politisi PDI Perjuangan ini, menuturkan, saat pertama, Evert Karmite,
datang bertamu, kemudian disusul kedatangan kedua dan ketiga kalinya.
“Sebagai orang yang mengenal beliau (Evert Karmite), saya tetap membuka pintu dan mempersilahkan masuk dan duduk. Biasanya Sdr. Ever Kermite hanya menyampaikan “uneg-unegnya” tapi saya tidak pernah menanggapinya. Setelah itu biasanya menyampaikan maksud untuk meminta bantuan dan setelah saya berikan kemudian permisi pulang,”ujar Atapary
Namun kedatangan selanjutnya, kempat dan kelima, akuinya tidak lagi
membuka pintu, meskipun diketuk berulang-ulan oleh sopirnya(Evert Karmite), termasuk memblok nomor kontaknya.
“Karena saya tidak buka pintu, biasanya langsung pulang. Saya kemudian sering ditelponnya, tapi saya tidak mengangkatnya dan akhirnya saya memblokir nomornya. Saya akhirnya tidak mau melayani dan membuka pintu rumah lagi, karena yang disampaikan selalu berkaitan dengan hal-hal politik yang hal tersebut bukan kapasitas saya untuk menjelaskannya,”jelasnya
Atapary menuturkan, saat pertemuan ketiga, Evert Karmite ditemani, Yusuf Leatemia, dalam pembicaraan tidak pernah menyebut, seperti apa yang disampaikan, dalam pemberitaan media, apa lagi menyinggung soal dana SMI Rp 100 miliar.
“Saya pribadi, berkeberatan dengan pemberitaan media pada 4 Pebruari 2022 dengan Judul Berita “Ratusan Miliar Dana SMI Menguap, Rame-Rame Dorong KPK Usut,”kesalnya.
Rasa kesesalan yang sama juga disampaikan, Atapary, pada pemberitaan dengan nama narasumber yang lain yakni, Munir Kairoti dan Gidion Batmomolin, yang juga mengulas hal yang sama dengan mengkaitkan nama dirinya, dengan jabatan sebagai Ketua Komisi 4 DPRD Maluku.
Yang pemberitaannya sangat tendesius dan memojokan orang lain dan merugikan, Atapary secara pribadi, karena apa yang disampaikan media telah memunculkan opini negative, selaku anggota DPRD Maluku, yang seakan-akan telah memberikan informasi atau data yang tidak akurat.
Hal itu kemudian, Atapary dihubungi salah satu awak media, via chat
WhatsApp, untuk meminta klarifikasi, kalau apa yang disampaikan, Evert Karmite adalah tidak benar, bahkan infonya pun bukan dari dirinya.
Anehnya, jawaban klarifikasi yang disampaikan, terkesan diabaikan, bahkan masih saja menyebut nama, Atapary disetiap pemberitaan.
“Waktu saya dihubungi, lewat via chat WhatsApp, jelas membantah, kalau apa yang disampaikan, Karmite tidak benar, kalau itu dari saya, secara kode etik, mestinya tidak lagi memberitakan dan mengkaitkan dengan nama saya,”herannya.
Untuk itu, Evert Karmite diminta untuk segera menyampaikan permohonan maaf, kalau tidak akan menempuh jalur hukum.(**)