Ambon – Anggota DPRD Maluku asal daerah pemilihan (Dapil) Kota Ambon, Rofiq Akbar Afifudin, mengwarning emerintah provinsi (Pemprov) Maluku maupun pemerintah kota (Pemkot) Ambon lebih bersikap transparan terkait informasi virus corona omicron tidak membingungkan masyarakat, atas informasi yang disampaikan.
Tapi pemerintah harus bisa memberikan sosilaisasi sejak dini, tentang penyebaran virus dengan varian baru saat ini yang disebut omicron, bagaimana cara penularan, pengobatan, serta mengantisipasinya sehingga masyarakat bisa mengetahuinya,” kata Rofiq, pada awak media Jumat(18/2).
Menurut dia, sebagian besar masyarakat sudah menjalani vaksinasi hingga tahap kedua, bahkan ada yang sudah tahap penguatan (booster), dan tentunya akan membentuk kekebalan kelompok terhadap penyakit menular tertentu.
Bila kondisinya sudah seperti itu, maka seharusnya wilayah Kota Ambon dan sekitarnya berada dalam kondisi yang lebih baik.
“Kita sudah vaksin tahap kedua dan terbentuk kekebalan kelompok dalam arti imunitas tubuh lebih kuat dari sebelumnya maka seharusnya jangan ada lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. (PPKM) level 3 ,” ujar Rofiq.
Dikatakan, masyarakat Kota Ambon sudah mulai bangkit dari keterpurukan setelah munculnya kasus COVID-19, demikian pula dengan sektor ekonomi.
“Jangan sampai dengan adanya kebijakan PPKM level 3, maka akan kembali menurunkan kesadaran warga. Jadi, semestinya tidak perlu lagi ada PPKM level 3 . Masyarakat silahkan beraktivitas, namun tetap menerapkan protokol kesehatan,” tandas Rofiq.
Olehnya itu dirinya meminta agar pemerintah janganlah mengeluar stakmen yang akan membuat masyarakat panik, dengan kondisi Ambon semakin baik, paskah pandemi covid-19 sudah mulai meredah, sehingga pemerintah tidak hanya melakukan pencegahan dengan mengembalikan pada level-lavel PPKM, tapi pemerintah sudah harus menyampaikan kepada publik Maluku, bahwa Omiron itu hanya biasa-biasa saja.
“Itu yang harus dilakukan pemerintah, bahwa virus ini biasa-biasa saja, dia cepat terjangkit dan dia juga cepat disembuhkan, bahkan bisa disembuhkan secara mandiri tanpa harus direhabilitasi,”pintanya.(**)