AMBON,N25NEWS.id-Tahun 2022 para guru honorer di Maluku harus berlega diri,karena gaji para guru honorer pada sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan naik dari Rp.1,5 juta,naik menjadi Rp.2 juta.
Hal ini dikatakan, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Provinsi Maluku,Benhur Watubun, disela-sela Rapat Paripurna Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi Terhadap Ranperda APBD Maluku 2022,yang berlangsung di ruang rapat paripurna kantor DPRD Maluku.
Menurut Watubun, kebijakan menaikkan gaji guru kontrak Sekolah Menengah Umum (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari Rp1,5 juta menjadi Rp 2 juta mulai tahun depan pada masa Pemerintahan Gubernur Murad Ismail dan wakil Gubernur Barnabas Orno adalah kebijakan populis yang patut diapresiasi.
“Political will ini perlu kita apresiasi dan ini satu perkembangan baik. Ada kesadaran kolektif di antara kita, bahwa perjuangan terhadap guru-guru kontrak sangat penting dan strategis. Ini sudah tentu sangat bermanfaat bagi mereka”, ujar Watubun.
Ke depan, tambah Watubun, khusus untuk daerah-daerah terpencil, terjauh dan terluar yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, pihaknya akan mengusulkan untuk dilakukan seleksi khusus.
“Kami berharap, ke depan nanti dibuat seleksi khusus untuk wilayah-wilayah yang terpencil, tapi dengan syarat, gaji mereka itu harus dinaikkan sama dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sehingga mereka ikut bertanggung jawab sama seperti kita yang lain dan ini pergumulan kita,” ujar wakil rakyat Dapil Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Ditegaskan lagi, Fraksi PDI Perjuangan menaruh perhatian serius terhadap kenaikan upah atau gaji guru kontrak, terkhusus di daerah-daerah terpencil, minimal sama dengan gaji PNS agar mereka dapat mengabdi dengan tenang.
