Riupassa Harap Masyarakat Dukung Banda Naira Menjadi Lokomotif Pariwisata Maluku

by
by

BANDA,N25NEWS.id -Pulau Banda Naira,Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah,merupakan salah satu pulau yang menjadi tujuan pariwisata,baik wisatawan domestik maupun luar negeri.Olehnya,masyarakat Banda Naira harus mendukung Kegiatan-kegiatan pariwisata yang diprogramkan pemerintah,terutama Banda menjadi lokomotif pariwisata di Maluku.

Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Tour and Trafel Agenci (ASITA) Maluku,Cesar Riupassa kepada N25NEWS.id,ketika ditemui dirinya di Banda,belum lama ini.

Dijelaskannya,ASITA merupakan asosiasi yang bergerak dibidang pariwisata dan bukan pada bidang sosial.Olehnya,DPD ASITA akan bekerjasama dengan semua stekholder guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih profesional untuk menghadapi kunjungan wisata di tahun depan (2022).

“Bagi saya,yang harus dilakukan masyarakat Banda Naira adalah mendukung Banda sebagai lokomotif pariwisata di Maluku.Hal ini,menunjukan suatu kemajuan bagi pariwisata di Banda Naira,”kata Riupassa.

Menurutnya pulau Banda Naira dengan 12 desa ini, tentu harus menjadi perhatian dan dukungan serius,guna sukaesnya pariwisata di Maluku.Kemudian,berbagai program pariwisata,terutama festival Lewetaka dengan tema “Jaga Banda”,harus didorong,karena kemajuan Banda sebagai daerah tujuan wisata tergantung masyarakat Banda Naira sendiri.

“Jadi mari kita orang Banda,kita jaga Banda,sebab kalau bukan kita siapa lagi,”ajaknya.

“Selaku warga Banda,kita juga wajib menjaga adat-istiadat,yang merupakan tatanan adat yang turun-temurun,terutama adat yang berdasarkan hukum Islam.Selain itu,ada juga petuanan-petuanan yang di wariskan nenek moyang kita,dimana petuanan-petuanan itu tidak terganggu dengan pembangunan-pebangunan yang merusak acara-acara ritual kita, “tuturnya.

Adapun,dirinya juga meminta agar pemerintah daerah yang telah memiliki konsep tentang pariwisata,tentu harus siap bekerja sama dengan masyarakat Banda.Namun,kata Cesar harus ada timbal baliknya,dimana masyarakat Banda juga betul-betul menjaga apa yang sedang dilakukan oleh anak-anak Banda sendiri terutama adat-istiadat.

“Untuk itu, saya berharap kondisi pandemi ini cepat berakhir,sehingg ada kunjungan wisatawan ke Banda semakin lancar dan yang paling penting masyarakat bisa diberdayakan,”tandasnya.

Untuk diketahui,ASITA merupakan asosiasi yang bergerak dibidang pariwisata,yang dibentuk pada tahun 1971 dan didaftarkan pada tahun 1975,serta di tahun 2016 telah dirobah aktanya.

Penulis : Sarifudin Wala

Editor : : Arus Wuarbanaran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *