AMBON,N25NEWS.id – Sales Area Manager Retail Pertamina MOR VIII Maluku – Papua, Wilson Eddi Wijaya menjamin ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) berbagai jenis yang tersedia di tangki Pertamina dalam kondisi aman dan tidak ada kelanggkaan. Masyarakat pun diminta untuk tidak perlu cemas dengan kemungkinan adanya kelangkaan.
Meskipun demikian, Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkianus Saiderkut meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk segera menyurati BPH Migas, terkait dengan penambahan kuota di 11 kabupaten/kota di Maluku.
Usai menghadiri rapat dengan Komisi II/III DPRD Maluku, Rabu(6/4) Sales Area Manager Retail Pertamina MOR VIII Maluku – Papua, Wilson Eddi Wijaya kepada awak media menegaskan, akan memberi sangsi tegas kepada oknum yang sengaja melakukan penimbunan atau dalam bentul apapun dengan cara memutuskan hubungan kerja sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak kerja.
“Apa bila kami menemukan dan kami tindak tegas, sesuai dengan prosedur didalam kontrak kerja, namun disini seperti yang kita dengarkan bersama, dari Wakil Ketua DPRD Maluku bahwa kita disini berkonsulidasi untuk mencari jalan keluar yang terbaik, dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi khususnya BBM,”kata Wijaya.
Olehnya itu sebagai penanggungjawab Pertamina di Maluku khususnya di Kota Ambon, kepada masyarakat Wijaya agar tidak perlu panik atau takut dengan isu kelanggkaan BBM. Karena Pertamina memastikan bahwa ketersediaan stok BBM, baik Pertalite, Pertamax, Mitan dan Gas tetap dalam kondisi aman.
“Kami juga telah berkoordinasi, dengan menyurati Pemerintah Kabupaten/kota bahwa bila memungkinkan SPBU dapat beroperasi selama 24 jam, sehingga jika 24 jam maka masyarakat lebih tenang untuk mendapatkan BBM. Kami juga telah menyiapkan Pertashop yang ada 12 titik sehingga akan membantu masyarakat juga,”bebernya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD mengatakan, rapat gabungan Komisi dengan Pertamina serta instansi terkait, dalam rangka untuk membicarakan soal ketersediaan BBM di Maluku.
“Komisi II dan III melakukan rapat gabungan dalam rangka membicarakan, soal ketersediaan BBM di Maluku, yang dihadiri pihak Pertamina dan beberapa organisasi perangkat daerah terkait, kita membicarakan supaya ini berkaitan dengan soal pengantisipasian, lonjakan kebutuhan dari apa namanya stok BBM sehingga menjelang Lebaran dan penghujung tahun di perayaan Natal, itu tidak ada kepanikan dari masyarakat soal ketersediaan BBM,”jelasnya.
Menurutnya rapat gabungan ini, sangat penting karena ada kepanikan masyarakat terahadap kelangkaan BBM, dan karena penting DPRD juga akan menyampaikan ke BPH Migas, namun sebelumnya diminta Pemprov Maluku lewat Gubernur untuk bisa menyurati BPH Migas untuk adanya penambahan kuota BBM di 11 kabupaten/kota di Maluku. (**)