AMBON,N25NEWS.id-Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury mengatakan masyarakat Maluku sangat kecewa terkait dengan pembatalan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
“Kami masyarakat Maluku sangat menyayangkan apa yang disampaikan Menko Luhut Binsar Panjaitan terkait pembatalan LIN dan itu sangat melecehkan kami masyarakat Maluku,”tegas Wattimury dalam arahannya saat membuka Dialog Publik Quo Vadis Lumbung Ikan Nasional : Menakar Janji Manis Pemerintah Pusat yang di diinisiasi MASIKA-ICMI Provinsi Maluku di aula kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku,Senin (21/3/2022).
Politisi PDIP itu menyebutkan, LIN sudah ada sejak Presiden Sosilo Bambang Yudoyono. Dimana ketika dalam kunjungannya ke Maluku ditahun 2015 silam, SBY kala itu mengatakan Maluku akan dijadikan sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Hanya saja sampai masa jabatannya itu tidak direalisasikan. LIN baru disetujui Pemerintah Pusat secara resmi ketika berada di zaman Presiden RI Joko Widodo bertepatan dengan tujuh bulan Maluku dipimpin Gubernur Murad Ismail. Selanjutnya diberikan beberapa kebijakan untuk persiapan lahan dan sebagainya. Namun kendala yang dihadapi tidak sedikit.
“Saya baca di media sosial dan beberapa media, bahwa pernyataan dari Menko Luhut Binsar Panjaitan, katanya LIN dibatalkan. Saya bilang ini gila. Apa memang begitu caranya, ” sebut Wattimury.
Wattimury menegaskan, LIN diakui Pemerintah Pusat secara resmi. Lalu ketika membatalkan dibilang begitu saja.
“Yang benar saja. Maluku ini pendiri republik. Jangan anggap kita sebagai kaum pinggiran. Itu tidak bisa kami terima, ” tegas Wattimury.
Wattimury mengatakan, selain sebagai salah satu pendiri Republik ini, Provinsi Maluku memiliki investasi terbesar bagi negara dibidang perikanan. Lantas Maluku mau diabaikan begitu saja.
“Senak saja ngomong dibatalkan. Sebagai Ketua DPRD Maluku saya tolak cara-cara seperti itu. Itu melecehkan masyarakat Maluku, “kata Wattimury lagi.
Maluku kata Wattimury, punya luas daratan 7,60 persen, dan luas lautan 92, 40 persen. Jika LIN ini tidak diwujudkan, bagaimana lagi kita akan bangun daerah ini. Bagaimana lagi kita kembangkan kesejahteraan masyarakat Maluku, “tambah Wattimury.
Wattimury dikesempatan itu menyampaikan apresiasi yang dalam bagi MASIKA -ICMI Maluku yang telah menggagas dialog publik untuk membahas LIN. Menurutnya, Dialog ini penting dilakukan mengingat LIN telah menjadi percakapan luas di masyarakat. Dan sangat menarik perhstian baik itu Ormas, Perguruan Tinggi (PT), OKP dan pemerhati pembangunan daerah
“Gagasan dialog publik ini sangat tepat, ” pungkasnya.
Menurutnya, DPRD sangat membutuhkan masukan-masukan dari masyarakat. Sebab itu, hasil dialog publik ini akan menjadi salah satu masukan yang paling penting bagi DPRD dalam rangka membicarakannya.
“Untuk itu, saya minta supaya produk dari dialog ini diberikan kepada DPRD agar kami dapat meneruskannya dengan cara cara kami di DPRD
ke Pemerintah Pusat atau lembaga-lembaga lain.”tutur Wattimury.
Diketahui, dialog publik yang dipandu Sekjen ICMI Maluku, Ruslan Tawari itu menghadirkan, Ketua Umum MPP ICMI Prof.Dr. Arif Satria yang juga Rektor IPB sebagai pembicara utama. Hadir pula nararumber yang berkompeten dibidangnya yaitu, Kepala Dinas Perikanan Provinsi Maluku, Addul Haris, Rektor Unpatti Ambon yang diwakili Dr. Jimy Pieters, Kepala Dinas PUPR, Ahmad Marasabessy. Juga dihadiri, Plt Kepala Kantor Wilayah Kemenag Maluku, H. Yamin, dan Ketua MASIKA-ICMI Maluku M. Ridwan Assel.