AMBON,N25NEWS.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang juga koordinator PPKM luar Jawa-Bali, mengapresiasi penanganan Covid-19, di Maluku dan Kota Ambon.
“Penanganan Covid-19 saya yakin baik. Mengapresiasi juga bahwa penurunan kasus di kota Ambon sudah mendekati 90 persen. Ini capaian yang baik,” kata Menko Perekonomian disela – sela tinjuan Selebrasi Vaksinasi Massal Covid-19, dalam rangkaian kunjungan kerja (kunker) nya di Kota Ambon, Senin (4/10/2021).
Menko Perekonomian menjelaskan, tingkat penurunan kasus di Maluku dan Kota Ambon, sejalan dengan penurunan kasus secara nasional yakni sebesar 0,62 persen. Namun demikian, Ia meminta semua pihak tidak berpuas diri dan tetap waspada terhadap Penyebaran Covid-19.
“Di bulan Juli 2021 terjadi 570 ribu kasus secara kumulatif, dan kasus aktif diatas 50 ribu, dan secara nasinal saat ini sudah dibawah 5000,” ungkapnya.
Dikatakan, penurunan kasus aktif menunjukan bahwa kebijakan yang diambil oleh Pemerintah lewat PPKM guna membatasi mobilitas masyarakat, telah menunjukan hasil positif.
“Berarti kebijakan yang diambil pemerintah pusat dan daerah, serta bantuan TNI/Polri secara nyata penerapan PPKM untuk menahan mobilitas telah menurunkan jumlah kasus,” terangnya.
Terkait dengan kesiapan dimasa pandemi, dirinya menyarankan agar Rumah Sakit (RS) Lapangan jangan ditutup oleh pemerintah daerah. Berdasarkan pengalaman sebelumnya di bulan Mei 2021, saat kasus menurun banyak RS Lapangan yang tutup, namun dalam jangka waktu tiga minggu kasus meningkat hingga 570 ribu dan BOR (Bed Occupancy Rate) RS naik ke 90 persen.
“Berdasarakan pengalaman itu jangan sampai ketika kasus meningkat kita tergagap – gagap sehingga readyness harus tetap ada, dengan basis kasus di bulan Juli 2021. Meski RS tidak digunakan obat – obat dan oksigen harus tersedia,” jelas Menko.
Disamping kesiapan RS Lapangan, Menko Perekonomian juga mendorong Pemerintah daerah untuk meningkatkan capaian vaksinasi hingga 70 persen. Bukan saja untuk tahap pertama, namun juga tahap kedua serta vaksinasi booster terhadap tenaga kesehatan (nakes).
“Vaksin kedua juga harus dikejar hingga mencapai 70 persen, dan walau sudah level 2, protokol kesehatan harus terus diterapkan dalam semua kegiatan,” tandasnya.
Sementara itu, dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy dalam laporannya menyampaikan bahwa Kota Ambon saat ini telah berada pada Zona Kuning (Resiko Rendah) dalam Peta Resiko Penyebaran Covid-19 di Provinsi Maluku dengan skor 2,72.
Untuk Kasus konfirmasi Positif berjumlah 8862 kasus, sembuh 8668 jiwa atau 97,8 persen, dirawat 30 org (0,3 persen), meninggal 164 (1,9 persen), BOR RS 0,94 persen, dan Positivity rate 0,28 persen.
Sedangkan data Vaksinasi Covid-19, target 274. 194 jiwa, yang telah disuntik 307.166 dosis, dengan rincian; tahap pertama 197.895 jiwa (72,2 persen), tahap kedua; 107.902 jiwa (39,4 persen), serta untuk booster (tahap 3) nakes 1369 jiwa (32,5 persen).
Dalam tinjauan tersebut, turut hadir bersama Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita bersama rombongan, serta didampingi Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, bersama jajaran Forkopimda Maluku dan Kota Ambon.
Selain meninjau vaksinasi dan berdialog dengan para nakes, Menko juga berkesempatan menyerahkan bantuan Sembako secara simbolis bagi para Nakes dari Bank BNI, BRI dan Mandiri. Juga bantuan CRS untuk pendidikan sebesar 100 juta rupiah, serta 100 paket sembako bagi peserta vaksinasi. (dd)