SAUMLAKI,N25NEWS.id-Hari ulan tahun Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang ke-25, patut untuk diperingati.Mendatangkan penyanyi dengan biaya yang cukup, adalah pemborosan yang tidak dikontrol secara matang.
Menghabiskan uang untuk bayar penyanyi dengan jumlah pulahan juta, bahkan bisa mencapai ratusan juta, bagi pemerintah daerah,adalah hal biasa, coba di bayangkan dihibur tidak sampai satu kali dua puluh empat jam (1×24), tuntas, lunas, bayarannya.
Sementara dugaan informasi anggaran hiba dengan total, Rp.700.000.000 (tujuh ratus juta rupiah) didalamnya termasuk uang penyanyi dari propinsi.
Luar biasa jika dibandingkan dengan beberapa proposal untuk pembangunan rumah-rumah ibadah, harus menanti hingga tahunan lamanya, bahkan harus diingatkan berulangkali, namun sama juga.
Yang lebih mengangetkan lagi terkait, roda Pemerintah Desa Arma, memasuki dua bulan vakum. Pemerintah Daerah,diam membisu, entah apa yang melatarbelakangi sehingga tidak perduli dengan pergantian, penunjukan Penjabat Kepala Desa, pengganti.
Jika tidak ada pengganti, harusnya berpikir Penjabat lama melanjutkan ataukah ada surat perintah untuk melaksanakan tugas sementra sambil menanti penunjukan oleh Penjabat Bupati.Namun ini faktanya, Desa Arma ibarat anak ayam kehilangan induknya. Karena induk ayamnya lagi berhura-hura.
Pemerintah Daerah KKT, tidak berpikir sedikit pun terkait, dilakukannya Musyawarah Desa (Musdes) yang didalamnya membahas DD dan ADD perubahan tahun anggaran 2024 Desa Arma.
Sehingga berbagai kegiatan atau program yang direncanakan, kemungkinan besar tidak akan terealisasi, faktanya hingga saat ini, kekosongan pimpinan Desa Arma, semuanya akan buyar, ulah tingka laku pemerintah daerah,model demikian.
Ditambahkan kekosongan pimpinan desa Arma, juga akan berakibat munculnya potensi pelanggaran. Hal ini, mungkin bagi pemerintah daerah, biasa-biasa saja.
Bayangkan jika sampai detik ini,pemerintah daerah, membiarkan kekosongan ini, apa yang terjadi, dan jika terjadi sesuatu, pemerintah daerah, harus bertanggung jawab, sehingga masyarakat tidak dijadikan korban.(**)