Masela,Dinas Kehutanan Propinsi Lebih Baik Dibubarkan,Dari Pada Perusakan Hutan Bertambah

by
by

SAUMLAKI,N25NEWS.id-Hutan adalah paru-paru dunia karena berperan sebagai penghasil oksigen atau O2.Yang diketahui, oksigen sangat penting untuk keberlangsungan hidup. Tidak hanya itu, hutan juga merupakan rumah bagi para satwa karena merupakan habitat alaminya. Hutan juga dihuni oleh flora dan fauna yang dilindungi.

Hal tersebut dikatakan Jems Masela,salah satu tokoh muda dan pemerhati hutan,kepada N25NEWS. id,di Saumlaki, Senin (15/11/2021).

Menurut pria asal desa Arma ini,kasus perusakan hutan Indonesia semakin bertambah, khususnya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, seperti yang terjadi di beberapa lokasi di Bumi Duan Lolat itu yakni,lokasi areal penggunaan lain (APL)yang seharusnya digunakan untuk aktifitas legal disertai izin-izin penebangan, namun yang terjadi, dilokasi yang bukan APL menjadi sasaran empuk sekelompok manusia yang tidak mau tau, asalkan hasil hutan kayu bisa memperkaya para mafia hutan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Diungkapkannya lagi,areal penggunaan lain yang telah dibebani izin peruntukan adalah areal hutan yang ditetapkan berdasarkan keputusan menteri tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan atau berdasarkan tata guna kesepakatan menjadi bukan kawasan hutan.

Selain itu,kata dia hutan sangat perlu dilindungi,karena hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan yang satu dengan lainnya, tidak dapat dipisahkan.

Hal itu, sesuai dengan kutipan Undang-Undang Republik Indonesia, No.41 Tahun 1999, tentang Kehutanan.Olehnya menurut Jems,hutan merupakan sumber daya alam yang dapat memberikan manfaat berlipat ganda, baik manfaat yang secara langsung maupun manfaat secara tidak langsung.

Jems, yang juga sala satu tokoh muda Kecamatan Nirunmas itu, mengkritik Dinas Kehutanan Propinsi, yang selama ini, tidak bisa melakukan apapun, atau langkah-langkah untuk mengatasi dugaan perusakan hutan di Kepulauan Tanimbar.

Dia menyesalkan sikap Kehutanan yang diam dalam menyikapi permasalahan dimaksud,padahal selalu saja memberikan informasi tentang kelompok-kelompok masyarakat, pengusaha yang memanfaatkan hutan tanpa legalitas yang jelas.

Oleh karena itu,Jams tegaskan bahwa sebaiknya Dinas Kehutanan Propinsi,dibubarkan saja,mengapa ? Disinggungnya, terbukti sudah ada dugaan,salah satu perusak hutan merupakan pihak yang seharusnya menjaga hutan sebagai aset negara, namun membiarkan hutan dikebiri dengan cara penebangan dan perusakan yang sadis, dan bukan pada hutan APL.

Adapun,Jams mempunyai dugaan lain, mungkinkah sistim politik dan ekonomi yang korup, yang menganggap sumber daya alam khususnya hutan, sebagai sumber pendapatan yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik dan keuntungan pribadi, serta kurangnya penegakan hukum.

Pada dasarnya penyumbang kerusakan atau ancaman yang paling besar terhadap hutan adalah penebangan liar. Kenyataan yang dapat dilihat dilapangan, kerusakan hutan yang semakin parah menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem hutan dan lingkungan disekitarnya, contoh lokasi jalan baru di petuhanan Desa Batuputih, petuhanan Desa Atubul, petuhanan Desa Nirunmas, serta Kecamatan Tanimbar Utara, Larat.

Disebutkan Jems, pembiaran yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Propinsi, mengakibatkan terjadinya penebangan hutan yang akan mengakibatkan rusaknya hutan.

“Hutan Areal Penggunaan Lain (APL) yang berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan sekitarnya berada pada, Kecamatan Tanimbar Utara, Larat, tepatnya di hutan Desa Lelingluan yang luasnya, 120 hektar, petuhanan Desa Alusi, namun telah digunakan masyarakat setempat untuk bercocok tanam, karena hanya sedikit, petuhanan Desa Wermatang, dengan luas, 1000 hektar, dan petuhanan Desa Latdalam dengan luas, 3.200 hektar, ini lokasi APL yang bisa digunakan dengan syarat izin, namun yang terjadi pada hutan negarapun dibabat habis, oleh mafia-mafia kehutanan,”tuturnya.

“Jadi menurut saya, tidak ada gunanya dinas kehutanan propinsi ada, sementara pembalakan liar terus terjadi,” sesal tokoh mudah yang sangat vokal ini.

Reporter : JIAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *