AMBON,N25NEWS.id-Wakil Gubernur Maluku,Drs.Barnabas Nathanel Orno menerima rombongan Komisi IX DPR RI yang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Ambon dalam rangka pembahasan mengenai Covid-19 di Provinsi Maluku.
Adapun,rombongan Komisi IX DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi IX Haja Dewi Asmara diterima Wagub Maluku guna mengikuti raker antara Komisi IX DPR RI dengan Pemerintah Provinsi Maluku yang di lantai 6 kantor Gubernur Maluku,Senin (21/2).
Selain itu,dalam rapat kerja tersebut dibahas beberapa salah satunya yang telah disinggung diatas yakni mengenai penanganan Covid-19.
Untuk saat ini terjadi penambahan kasus aktif harian Covid-19 yakni 19 3.540 kasus aktif baru,dimana mayoritas berasal dari Kota Ambon dengan jumbla 2,630 orang atau 74,1 persen.
Sedangkan total angaran realokasi dan refolussing Rp. 60.000.010.000,-
Kasus aktif baru terbanyak berasal dari kelompok umur 25-44 tahun (usia produktif).
Adapun,ditinjau dari jenis kelamin 51 persen berjenis kelamin perempuan dan 49 persen berjenis kelamin laki-laki.
Pada kesempatan itu,dari pihak Dinas Kesehatan masih membutuhkan pendistribusian obat, peralatan kesehatan dan tenaga medis dalam penanganan pasien Covid-19.
Kita di Dinas Kesehatan masih membutuhkan adanya pendistribusian obat-obatan dan peralatan kesehatan dan tenaga medis,”kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.
Sedangkan menurut Ketua Serikat Buru,pihaknya berharap ada kesamaan dalam hal ini keadilan dalam penanganan Covid-19 ini.
“Jangan sampai hanya orang-orang kaya yang di perhatikan, tapi bagaimana dengan masyarakat kecil ?, contohnya Buru Pelabuhan, pendapatan mereka hanya seberapa dan tidak ada perlindungan BPJS Ketenagakerjaaatau pun BPJS Kesehatan,”ujar Ketua Buru tersebut.
Selain itu,pula juga dibahas mengenai tenaga honorer yang sudah berusia 45 tahun tidak di perhatikan.Olehnya anak-anak harus diprioritaskan.
Dikesempatan itu pula,Wagub Maluku mengatakan bahwa sangat perlu di perhatikan projek kedepannya,salah satunya adalah proyek Blok Masela, Untuk itu BKKBN, Dinas Tenaga Kerja, dan lebih penting BLK harus menyiapkan anak-anak Maluku sendiri untuk proyek tersebut.
“Seperti rumah, anak Maluku hanya berdiri di tiris rumah dan di luar rumah tapi di dalam semua orang dari luar Maluku, BLK harus persiapkan anak Maluku biar mereka juga ada di dalam rumah juga”.ujar Wagub Barnabas Orno.
Sementara itu,Ketua Komisi IX DPR RI mengatakan bahwa dalam kasus Covid-19 di Maluku, kurangnya sumber daya manusia terutama tenaga medis, kasus Covid-19.
“Olehnya,masing-masing instansi di minta dapat memperhatika SDM dan juga diminta untuk lebih giat dalam menangani situasi dan harus ada kerjasama dari BKKBN, dengan Capil dan Nakertrans,” tegas Ketua Komisi IX DPR RI.
Diketahui pada acara ini juga dihadiri Sekda Maluku,Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala BPJS Kesehatan dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Kepala Dinas Dikdukcapil, Kepala BKKBN, Kepala BPOM Ambon,Kepala BLK, Direktur RSUD Haulussy, Direktur RSUP Leimena, Kepala BKN, Kepala serikat Buru dan OPD lainya.Acara berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan.