Jemaat GPM Souhuru Melaksanakan Persidangan Ke-37

by
by

AMBON,N25NEWS.id-Menyelamatkan perairan Negeri Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon,dari tumpahan minyak yang dilakukan oleh kapal-kapal Pertamina,adalah fokus utama pembahasan dalam gelaran persidangan Jemaat GPM Souhuru Negeri Hative Besar ke-37 tahun 2022,yang dibawa sorotan tema besarnya “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatan.

“Persidangan Jemaat harus berjalan dengan baik dan menghasilkan keputusan-keputusan yang membangun dan pengembangan pelayanan di jemaat GPM Souhoru,”kata Penatua Agus Kastanya dalam arahannya saat mewakili Majelis Pekerja Klasis Ambon Utara (KAU),membuka secara resmi Persidangan Ke-37, Jemaat GPM Souhuru,Negeri Hative Besar,Minggu (13/2).

Lebih lanjut menurut Kastanya, Gereja harus mampu sikapi kebutuhan jemaat dalam berbagai aspek.Dimana,salah satunya adalah permasalahan tumpahan minyak limbah yang acap kali dilakukan kapal-kapal milik Pertamina,yang sudah barang tentu masyarakat Negeri Hative Besar yang sebagian besar adalah nelayan terancam akibat tumpahan minyak tersebut.

Olehnya,Kastanya berpesan kepada peserta persidangan agar mengutamakan protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitasnya.

Pada kesempatan yang sama,Ketua Majelis GPM Souhuru,Pendeta S.Haumasse dalam pidatonya mengatakan pandemi Covid-19 dan sekarang adalah lagi viarian emicron,tidak berarti pelayanan terhadap Tuhan tidak dilakukan,namun pelayanan itu tetap dilakukan untuk relasi Tuhan dengan umat tetap harmonis.

Selain itu,kata Haumasse sebagai pelayan, memimpin jemaat tidaklah mudah, sebab pengembangan jemaat cukup pesat apalagi pertumbuhan dan pelayanan jemaat GPM Souhoru saat ini terus meningkat. Tidak dapat disangkali, pandemi Covid-19 jemaat kehilangan pekerjaan termasuk kapal-kapal yang berlabuh dan membuang BBM sembarangan mempengaruhi mata pencaharian nelayan di daerah tersebut.

Dia mengaku gereja hanya berserah kepada Tuhan. “Allah dalam Kristus Yesus yang telah merealisasikan tahun rahmat Tuhan melalui karya dan ciptaannya, sehingga sampai sekarang jemaat GPM Souhuru masih tetap ada sampai saat ini,” ujarnya.

Karena itu, pandemi Covid-19 itu juga dikarenakan dampak dari kejahatan manusia. Sebab itu gereja mengharuskan umatnya bukan hanya hadir dalam sidang jemaat tetapi harus terus bergumul dalam pikiran-pikiran cerdas untuk pengembangan pelayanan.

“Saya berharap kedepan pemberdayaan jemaat lebih difokuskan kepada pembangunan kebun-kebun jemaat dan membuka kesemapatan bagi jemaat dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tentunya memberikan dampak kesejahteraan bagi jemaat,”jelasnya.

Sementara itu,Ketua Panitia Persidangan Ke-37 Jemaat GPM Souhuru Negeri Hative Besar Heppy Leunard Lelapary mengatakan untuk persidangan kali ini pihaknya tidak menyebarkan proposal permintaan bantuan.Pasalnya,dana yang dihasilkan hingga terlaksananya persidangan tersebut murni swadaya jemaat GPM Souhuru.

Namun demikian saya tetap optimis dengan jumlah dana yang dihasilkan dari swadaya jemaat Souhuru, persidangan akan berjalan lancar dan berhasil hingga selesai dengan baik,”tandas Lelapary yang juga adalah Ketua GAMKI Maluku ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *