AMBON,N25NEWS.id-Ibadah Natal wartawan pos liputan di kantor Gubernur Maluku, berlangsung hikmat dan penuh suka cita,damai,serta toleransi yang penuh kebersamaan dalam pelaksanaannya di Collin Beach Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe,Kota Ambon,Sabtu (18/12/2021).
Suasana hikmat dan kebersamaan itu terlihat karena yang hadir dalam ibadah Natal itu wartawan yang beragama Islam.Kemudian,dilakukan lagu oleh vokal group dari wartawan pos liputan kantor Gubernur Maluku,solois dari anak-anak,serta puisi yang dibawakan oleh wartawan senior Boy Hukunala dan dilanjutkan dengan liturgi atau penyampaian Firman Tuhan oleh Pendeta Max Haulussy,M.Th.
Adapun,tema Natal kali ini yakni,Merayakan Natal Dengan Rendah Hati dan Setia,serta pembacaan Alkitab terambil dari Kitab Kudus Perjanjian Baru yakni Injil Lukas 2 ayat 1-7.
Dalam khotbahnya,Pdt Max Haulussy mengajak para insan pers pos liputan kantor Gubernur Maluku,melihat bacaan pada Injil Lukas 2 ayat 1-7 dalam perspektif yang lain.Dimana,perlu diingatkan jauh kebelakang lagi sebab ada 3 dimensi yakni, historis, fukturis dan dimensi ekskatoligis.
“Saya ingin mengajak kita semua,bahwa secara sederhana makna Natal adalah sesungguhnya,cara Allah untuk menghadapi masalah,terutama masalah yang tidak bisa lagi dicari solusinya.Ketika manusia dan dunia sudah tidak bisa lagi melakukan yang terbaik,maka disitulah Allah datang kedunia melalui Yesus Kristus,”papar Pdt Max.
Lebih lanjut,Pdt Max mengatakan,ada 4 catatan Allah menghadapi manusia yang penuh dengan dosa yaitu,Allah berfikir positif, Inisiatif,rela berkorban dan mampu melupakan kesalaha orang lain.Sebab,ia menambahkan,jika setiap orang mampu melupakan kesalahan orang lain maka tentu ada damai dalam hati.
Sementara itu,Leks Sariwatin yang merupakan wartawan senior dan yang dituakan,mengajak semua wartawan pos liputan kantor gubernur Maluku untuk tunduk sejenak mengheningkan cipta kepada teman-teman wartawan yang telah tiada,salah satunya sahabat wartawan Muslim Azah wartawan Amex.
“Saya sangat bangga dengan teman-teman semua, walaupun dengan keterbatasan,namun kita bisa mengadakan Natal di hari ini dengan lancar,serta penuh dengan hikmat dan damai serta toleransi antar sesama,”kata wartawan senior Antara ini.
Dia juga mengatakan,belajar dari peristiwa kerusuhan yang melanda Maluku tahun 1999,namun komunikasi antara wartawan Maluku tetap baik,sebab wartawan Maluku adalah satu,tidak ada wartawan yang Islam maupun Kristen.Di Maluku wartawan tetap satu untuk selamanya.
“Untuk itu,saya sangat bangga dan terharu dengan adanya partisipasi wartawan yang beragama Islam dalam perayaan Natal ini.Semoga kita tetap ada dalam kekeluargaan yakni wartawan Maluku,”tandasnya.