Festival Lewetaka Banda Naira 2021

by
by

BANDA,N25NEWS.id-Ajang Festival Lewetaka di Banda Naira,yang berlangsung pada Minggu (14/11) di Aula Kampus Hatta-Sjahrir, dan dihadiri para tetua adat dari 3 kampung adat yang berada di Pulau Banda Naira yakni, Kampung Adat Namasawar,Kampung Adat Ratu dan Kampung Adat Fiat.

Adapun, ajang Festival Lewetaka ini dibuka secara resmi Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Rusdi,ditandai dengan pemukulan Tifa,pertanda Festival Lewetaka dimulai dan acara pertama dimulai dengan diskusi antara 3 kampung adat yang membahas tentang menjaga tempat-tempat ritual yang dilaksanakan ketika membuat acara Buka Kampung.

Selain itu,ketiga kampung adat diatas mempunyai kesamaan tempat-tempat keramat,ketika melaksanakan ritual,salah satunya adalah keramat Papang Berek.

Rektor Hatta-Sjahrir,Farid Muhammad memaparkan tentang hasil riset bahwa beberapa tempat-tempat keramat yang dilaksanakan 3 kampung adat mempunyai kesamaan tempat dilaksanakannya ritual,ketika acara Buka Kampung.

“Meneteskan air mata ketika para tetua adat berbicara dengan lantang,katong orang basudara,jangan ada perbedaan diantara katong,karena katong terlahir dari satu rahim,hilangkan perbedaan yang membawa katong dalam politik adu domba,”kata Farid.

“Sekarang tugas katong hanya menjaga dan melestarikan budaya adat-istiadat yang sudah di wariskan oleh leluhur,jangan merusak dan hilangkan,Mare Katong Jaga, Jaga Banda, “tegas Farid.

Pada kesempatan yang sama, Ketua panitia Festival Lewetaka Saiful Karmen mengatakan,tujuan dilaksanakan Festival tersebut adalah kembali mengangkat Budaya Banda,untuk menjaga pulau ini,agar terjaga alam dan budayanya.

Yang terlibat dalam Festival ini ada beberapa komponen yaitu anak muda Banda sendiri yang tergabung dalam sanggar atau komunitas-komunitas seni dan masyarakat adat di tiap kampung yang di fokuskan pada 3 kampung saja yaitu Namasawar,kampung Ratu dan kampung Fiat

“Untuk Festival Lewetaka itu sendiri kita punya salah satu program yakni, menandai situs-situs ritual adat dari 3 kampung tersebut di pulau Neira yaitu Namasawar,Ratu dan Fiat,”jelas Saiful.

Selain itu, tempat atau situs-situs ini biasanya di pakai oleh orang- orang adat dalam kebiasaan upacara mereka untuk kembali jaga dan protek kembali.

“Untuk itu,kami berharap dengan menjaga tempat-tempat adat di Pulau Banda Naira, itu berarti pulau-pulau di Banda harus di jaga pula,”tandas Saiful.

Sebagai Ketua Panitia dirinya  mengucapkan Terima kasih kepada Econusa,MCC,Kampus Hatta-Sjahrir,Yayasan Warisan Budaya Banda dan Seluruh Masyarakat Banda yang sudah suport kegiatan Festival Lewetaka

Penulis : Sarifudin Wala

Editor : Aris Wuarbanaran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *