Dua Aktivis Tanimbar Di Makasar, Kecam Tindakan Pelecehan Terhadap Perempuan Yang Dilakukan Oknum Polisi Di Tanimbar

by
by

SAUMLAKI,N25NEWS.id-Dua aktivis asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang merupakan mahasiswa pada Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yakni,Hamzah Kilibia dan Faisal Rahareang,mengecam tindakan pelecehan terhadap perempuan yang dilakukan oleh salah satu oknum polisi di Tanimbar.

Kasus diatas telah mencoreng martabat perempuan Tanimbar,mengingat kasus yang terjadi belakangan ini, keterkaitan dengan tindakan kriminalitas pemerkosaan, pencabulan terhadap perempuan,hingga berujung pada kematian.Contoh kasus yang saat ini terjadi di Kepulauan Tanimbar, terkait dengan hamilnya seorang wanita, yang diduga dihamili oleh seorang oknum anggota Polres Kepulauan Tanimbar.

Menurut Hamsah Kilibia,harkat dan martabat perempuan harus diangkat,sebab hal itu wajib bagi perempuan Tanimbar,sebab martabat perempuan
merupakan pintu dari pada peradaban dunia, yang mestinya dijaga dan dilindungi.

“Karena itu,saya meminta kepada Kapolres Kepulauan Tanimbar, agar jeli dalam mengawasi anggotanya sehingga tidak mengulangi kesalahan yang justru mencidrai tupoksi dari Kepolisian,”pintanya.

Ditempat yang sama, Faisal Rahareang, juga menambahkan, tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum polisi ini, sangat tidak dibenarkan dan juga menodai integritas institusi kepolisian itu sendiri,”Karena yang kita ketahui bahwa kepolisian merupakan salah satu lembaga penegak hukum, sangat tidak wajar jika oknum pengayom melakukan hal demikian,”kata Faisal.

Selain itu,kedua mahasiswa ini mewakili pemuda, dan mahasiswa dan mahasiswi Tanimbar yang berada di Makasar, meminta kepada Kapolda Maluku, cq Kapolres Kepulauan Tanimbar, menindaklanjutinya persoalan tersebut, sehingga tidak menimbulkan dugaan berupa adanya konspirasi yang kemudian dibangun dalam tubuh Polres Kepulauan Tanimbar.

Diketahui, permintaan mereka berdua disampaikan kepada Kapolres Kepulauan Tanimbar, untuk segera tuntaskan kasus pelecehan atau persetubuhan yang mengakibatkan terjadinya kehamilan, dan segera memberikan sanksi yang tegas terhadap Bripka Elia Yenada.

“Kami berharap kasus ini segera tuntas dan kami minta segera hentikan perbuatan yang sama terhadap perempuan-perempua Tanimbar, sehingga tidak ada korban berikutnya tidak mengalami hal yang sama,”tandas kedua aktivis yang sementara berada di Makassar itu.

Reporter : JIAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *