PIRU,N25NEWS.id -Pemberitaan terbakarnya Trafo di Gardu Induk PT PLN Unit Layanan Pengadaan (ULP) Piru,akibat dari sambaran petir setelah hujan yang turun di Kota Piru dan sekitarnya, pada Jumat(5/11)lalu sempat viral di Media Sosial bahkan mendapatkan perhatian dari Kementerian di Pusat.
Karena akibat dari pemberitaan tersebut, Manajer ULP PLN Piru, Eka Febrianti mengaku mendapat telepon dari pihak kementerian untuk mengkonfirmasi kebenaran pemberitaan itu.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Piru, Dusun Waimeteng Pante, Kota Piru, Kecamatan Seram Barat, Pada Senin, (8/10/2021), Manajer PT PLN ULP Piru, Eka Febrianti menyatakan bahwa, di kota Piru belum ada Gardu Induk karena yang disebut dengan Gardu Induk itu lokasinya besar seperti yang sedang dibangun di Dusun Kilosatu, Kota Piru.
Karena persoalan ini, Febrianti meminta agar setiap kejadian yang menyangkut PT PLN ULP Piru, agar dikonfirmasi dahulu ke pihaknya dahulu sebelum diberitakan.
“Saya ditelpon, Saya kaget karena dihubungi orang Pusat dan Kementerian katanya Gardu Induk terbakar, kalau Gardu Induk terbakar itu harus diberita Nasional sedangkan yang terjadi tidak seribet itu Pak ” kata Febrianti kepada Jurnalis media ini.
Tetapi ketika dikemukakan bahwa,ketika Wartawan media ini ingin mengkonfirmasi kejadian yang sebenarnya malah dihalang- halangi oleh sekuriti PT PLN ULP Piru, bahkan bukan kali ini saja, sudah sering kali Sekuriti PLN Piru menghalangi tugas Wartawan ketika ingin dikonfirmasi terkait pemadaman lampu di Kota Piru.
Janggalnya, saat wartawan media ini mengkonfirmasi kejadian sesungguhnya di Kompleks Gardu PLN yang terletak di depan Pasar Rakyat Piru, sekira Pukul 19.30, Sekuriti PT PLN ULP Piru, kembali mencegat Wartawan di depan kompleks tersebut, tetapi malah membiarkan seseorang yang bukan Petugas PLN masuk ke Kompleks tersebut.
Terkait persolan ini Febrianti mengungkapka, yang dilakukan oleh Sekuriti adalah bukan menghalangi tetapi karena semua Petugas PLN sedang sibuk menyelesaikan kerusakan, dimana pekerjaan PLN ini berhubungan dengan listrik dan kepentingan Masyarakat banyak.
“Jadi bukan Katong seng akan layani, mungkin setelah kayak begini sudah selesai baru bapak bisa tanya- tanya. Nah kalau misalkan kayak kemarin itu, semua sibuk Beta juga perhatikan semua kerja dan Katong itu seng mungkin perlambat pekerjaannya,” tandasnya.
Menurut Febrianti, jika terjadi pemadaman lampu maka PLN akan rugi karena tidak bisa berjualan ( daya listrik) kepada Masyarakat pengguna listrik, karena itu tidak mungkin PLN sengaja perlambat pekerjaan perbaikannya.
Terkait kerusakan trafo PLN itu Manajer PT PLN ULP Piru ini mengungkapkan, karena akibat sambaran petir maka terjadi gangguan pada Trafo Step Up mesin sewa , dimana mesin itulah yang selama ini digunakan untuk membangkitkan energi listrik pada tiga buah mesin Genset PT PLN ULP Piru yang masing-masing berkapasitas 1,1 MVA.
Febrianti menjelaskan, bagian yang terbakar akibat sambaran petir itu adalah bagian terminating dari Trafo tersebut,Untuk perbaikan kerusakan tersebut, Wanita yang biasanya disapa Eka ini mengaku, mendatangkan alat- alatnya dari Masohi karena di Kota Piru maupun Gemba ( Kairatu) tidak ada alatnya, akhirnya pekerjaan tersebut bisa diselesaikan sekira Pukul 24.00 WIT.
Reporter :Nicko Kastanja
Editor : Redaksi