Balai POM Ambon Gelar Bimtek Kader Wartawan Kata BPOM On The Spot

by
by

AMBON,N25NEWS.id-Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan di provinsi Maluku,Balai Penelitian Obat dan Makanan (BPOM) Ambon menggelar,Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Kata BPOM On The Spot (Kader KBOS) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman wartawan,terkait sistem pengawasan obat dan makanan.

Dimana,kader wartawan nantinya diharapkan mampu mengedukasi,dan meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan masyarakat,terkait obat dan makanan.

Adapun,peserta bimtek wartawan tersebut, diikuti oleh wartawan yang telah kompeten,atau wartawan yang sudah memiliki kartu UKW (Uji Kompetensi Wartawan),yang juga dilakukan secara luring dan daring.

Selain itu,pada Bimtek tersebut juga menghadirkan dua narasumber yakni,Arif Dwi Putranto.S.SI.,APT.MT,yang merupakan,Ahli Madya Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan,Serta Drs.Mochtar Touwe.,M.IKOM,Kepala Komisi Informasi Provinsi Maluku,Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku.

Kepala Pusdatin Badan POM RI,Abdurrochman Indra.,J.S.,S.Kom.,melalui daring mengatakan,pihaknya ditugaskan untuk memberikan informasi dan komunikasi,serta edukasi kepada masyarakat,terkait pengawasan obat dan makanan.Olehnya,peserta yang hadir bisa menularkan apa yang didapatkan ini,kepada keluarga,masyarakat.

“Kami ingin teman-teman wartawan dapat menularkan,apa yang didapat dari giat ini,kepada keluarga, masyarakat untuk memilih prodak obat dan makanan,serta kosmetik,obat tradisional dengan baik,dibantu dengan sistem BPOM mobile, ujar Indra.

Sementara itu,Kepala Balai POM Ambon,Tamran Ismail.S.Si.Mp.,mengatakan,kegiatan tersebut merupakan upaya dari BPOM Ambon untuk meningkatkan pengetahuan tentang tugas pengawasan obat dan makanan. Dimana wartawan sebagai para kader diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan masalah pengawasan terhadap penggunaan obat dan makanan.

“Hasil pengawasan Badan POM baik nasional maupun daerah, terbukti bahwa tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait penggunaan obat dan makanan sesuai prosedur masih rendah, sehingga ditemukan penggunanaan produk obat dan makanan yang tidak memenuhi standar ketentuan,”ujarnya.

Lanjut dikatakan, selama ini BPOM sudah berupaya untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha ataupun masyarakat, tetapi hal ini belum bisa sepenuhnya menghilangkan beredarnya produk–produk yang tidak memenuhi ketentuan.

“Olehnya itu, pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan, dimana kegiatan ini harus melibatkan beberapa stakeholder baik dalam bentuk pentahelix maupun multihelix dan didalam dua bentuk kolaborasi ini salah satunya bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi atau akademisi,” jelasnya.

Dijelaskan, BPOM Ambon dalam tahun ini akan melatih kader yang berasal dari wartawan dan sebelumnya perguruan tinggi perguruan tinggi termasuk Universitas Pattimura.

Untuk itu,saya berharap wartawan bisa menjadi kader yang dapat mengedukasi masyarakat dan juga dalam implementasinyang akan ada proses evaluasi dan penilaian untuk mengetahui seberapa efektif kader–kader ini berperan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Provinsi Maluku terhadap penggunaan obat dan makanan sesuai prosedur yang telah diatur,”tandasnya.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *