SAUMLAKI,N25NEWS.id-Dilansir dari salah satu media online, yang berjudul, Pj Bupati Kabupaten Kepulaun Tanimbar (KKT) gunakan SPPD Urus Partai Politik, adalah tuduhan berlebihan, ataukah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola ketidakpercayaan dan kecurigaan yang tidak realistis terhadap orang lain, yang motifnya ditafsirkan sebagai niat jahat,Sabtu (22/6).
Terpantau dibandara Mathilda Batlayeri, Desa Lorulung Kecamatan Wertambrian, Kamis (20/6/2024), mobil Fortuner dengan plat nomor berwarna merah DE 1, tiba diareal bandar udara sekitar pukul 11.50 WIT, begitu sebagian rilisan dalam pemberitaan, ini adalah upaya menjastifikasi seolah Pj Bupati adalah salah satu orang yang dibuntuti terkait dengan melakukan suatu kejahatan pidana, ini tak sepantasnya ditulis kemudian dikaitkan dengan gunakan SPPD urus partai politik.
Kemudian, keberangkatan Penjabat Bupati Tanimbar, ke Ambon dan kemudian dilanjutkan ke Jakarta dengan menggunakan SPPD, uang perjalanan dinas di Sekretariat Daerah, yang dikelolah Kepala Bagian (Kabag) umum, S. Lerebulan, yang sesal dengan Rangkoratat, yaitu desa Lingat Kecamatan Selaru.
Adapun,keberangkatan Pj Bupati Tanimbar turut didampingi Sekretariat Daerah,Agus Songupnuan.
“Kalau sifat curiga dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya sah-sah saja. Namun, kalau sampai ke tahap yang berlebihan, pasti akan sangat menggangu, dengan sangat kesal.Bukan berarti saya anti kritik, tetapi menduga sesuatu harus dengan data, dan bukti yang falid, agar jelas suatu tuduhan tersebut,” pungkasnya.
Komunikasi via WhatsApp dengan orang nomor satu di Kepulauan yang berjuluk Duan Lolat ini, mengatakan,publik dan masyarakat Kabupaten Kepulaun Tanimbar tau,bahwa dirinya didampingi Plt. Sekda, karena ada undangan Bupati, Walikota, hadiri beberapa agenda Musabaqoh Tilawatil Qur’an, (MTQ), di Ambon.
Lanjutnya, KKT, juga juara umum MTQ tahun sebelumnya.”Jadi saya perlu hadir untuk menyerahkan piala bergilir ke LPTQ provinsi untuk diperebutkan dan disinggung lanjut ke Jakarta, dalam rangka urusan rekomendasi, berlebihan ini,”tandasnya.
Olehnya,sentil putra asal Desa Lingat ini, dengan begitu, setiap keputusan yang hendak diambil untuk menjadi sebuah pemberitaan, entah dari narasumber siapapun, tentu punya data yang lengkap, sehingga pemberitaan juga dapat dipertanggungjawabkan.
“Namun demikian penilaian saya, hal ini bisa jadi masalah bila sikap curiga tersebut sangat berlebihan termasuk dalam tanda gangguin paranoid,” tutupnya.
Editor : Aris Wuarbanaran