Ambon – Menuju konteks politik dalam kanca Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) 2024, siapapun figur calon Gubernur Maluku kedepan, harus bisa mencontohi sosok mantan Gubernur Maluku dua priode, Albret Karel Ralahalu.
Sebagai provinsi yang dikenal negeri raja-raja, dengan ragam budaya adat istiadat, tentunya harus dipimpin seorang pemimpin yang memiliki pola manajerial dan bukan otoriter.
Di erah kepimpinan, Karel Albert Ralahalu, dalam kurun waktu dua priode, 2003-2008/2008-2013, berbagai pengalaman dengan jabatan terakhir sebagai, kepala staf daerah militer XVII trikora, telah mampu memaksimalkan peran serta potensi kepemimpinannya untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara penyelenggara daerah dan seluruh masyarakat Maluku, detengan Maluku dilanda konflik sosial tahun 1999.
Juru bicara Henahetu, Raup Pelu kepada media ini, Selasa(25/1) menuturkan, pola kepemimpinan Ralahalu, selalu mementingkan kepentingan masyarakat, tanpa ada perbedaan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukan sikap rendah hati, kelembutan hati dalam bertutur kata, sehingga sosok Ralahalu selalu ada dihati masyarakat dengan tetap menjaga nilai-nilai kehidupan orang basudara.
“Dia Ralahalu, orangnya rendah hati murah senyum dan selalu menjaga perasaan orang baik, ditengah-tengah masyarakat maupun dikalangan birokrasi pemerintahan,”akui Pelu.
Olehnya itu, lewat momentum Pilkada 2024 mendatang, masyarakat ingin sosok yang akan memimpin Maluku kedepan, bisa menjamahi sosok Karel Albret Ralahalu yang memiliki rendah hati dalam bersikap, lembut dalam berkomunikasi dan selalu menebarkan senyuman pada setiap orang yang ditemukan.(**)