AMBON,N25NEWS.id-Sembilan bahak pokok atau sembako di Maluku sangat tersedia untuk 2 sampai tiga bulan kedepan.Olehnya, masyarakat dan khususnya umat muslim yang sementara menjalani puasa dan akan merayakan Idul Fitri agar tidak panik dan kuatir.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku,Yahya Kotta kepada awak media disela-sela acara pasar murah yang berlangsung di Tribun Lapangan Merdeka Ambon,Rabu (20/4/2022).
Lebih lanjut kata Yahya Kotta,terkait dengan harga komoditi di pasar harganya relatif seperti, minyak goreng yang memang secara nasional harganya belum normal,tetapi pada umumnya harga kebutuhan pokok masih terjangkau.
“Kami sudah melakukan peninjauan ke pasar Mardika Ambon,ternyata untuk komoditi cabai harganya mengalami penurunan sekitar Rp 500.Sedangkan telur ayam dalam kondisi stabil yakni Rp 1.700-1.800 per butir,”ujar Yahya Kotta.
Adapun, untuk gula pasir sedikit mengalami kenaikan harga sekitar Rp 500,disebabkan pada sentra produksi baru melakukan panen pada bulan Mei,sehingga menyebabkan kondisi harga gula terkoreksi naik sekitar 4 persen.
Untuk harga terigu juga sedikit mengalami kenaikan harga.Hal ini disebabkan bahan bakunya yakni gandum yang selama ini di impor dari negara Ukraina terkendala dengan adanya perang atau invasi Russia ke Ukrania.Olehnya pemerintah mengalihkan impor gandum dari negara Australia.
Selain itu, Yahya Kotta mengakui kualitas gandum dari Australia kualitasnya sedikit kurang baik jika dibandingkan dengan gandum Ukraina.Akibatnya pada sentra produksi di Makassar sulit mendapatkan kualitas yang baik dalam jumlah yang banyak sehingga produksi tertahan.
“Produksi tertahan itulah menyebabkan permintaan kita di Maluku sedikit berkurang,sehingga harga terigu naik,tetapi kita bersyukur naiknya harga terigu masih dalam tahap kewajaran,”ucap Yahya Kotta.
Lebih dalam Yahya Kotta mengatakan pihaknya dibantu Polda Maluku akan melakukan pemantauan saat ibadah puasa Sampai dengan Hari Raya Lebaran.Hal itu dilakukan karena setiap hari ada pergerakan harga yang belum begitu stabil,sebab ada beberapa komoditi yang harus pihaknya siap siaga.
“Kita terus melakukan pemantauan ke distributor yang ada di kota Ambon yang jumlahnya kurang lebih 22,”ujar Yahya Kotta.
Diketahui pemantauan juga dilakukan oleh Satgas Pangan di 11 kabupaten/kota.Dimana,tim Satgas ini melakuakan pemantauan setiap hari dan hasilnya dilaporkan ke Desperindag provinsi.”Sehingga kami mengekspos data itu secara keseluruhan di Maluku bahwa stok dalam kondisi stabil,”tandasnya.
Reporter : Aris Wuarbanaran
Editor : Redaksi