Gelar Rapat Perdana, Kadis PDK SBB Minta Kepsek Dan Guru Tidak Terkontaminasi Kepentingan Politik

by
by

Taniwel – Setelah dipimpin oleh Kadis Definitif, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBB, dibawah pimpinan Johan Tahya S.Pd MMG .langsung menggelar kegiatan Rapat Perdana Dengan Kepsek PAUD,SD, SMP kecamatan Taniwel dan Taniwel Timur, yang dilangsungkan di SMP Negeri Taniwel, Kecamatan Taniwel, Kabupaten SBB, pada Jumat (26/11)

Dalam arahannya, Tahya meminta semua kepala sekolah di Kecamatan Taniwel dan Taniwel Timur harus menyamakan persepsi terkait kegiatan Asesmen Nasional, dimana ketika di Kabupaten bergerak menyelenggarakan Assesmen maka kecamatan juga harus bergerak sehingga bisa mengarah pada satu tujuan yang sama.

Tahya menandaskan, ketika dipercayakan untuk memimpin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBB, dirinya langsung melakukan pertemuan dengan koordinator pengawas ( Korwas) dan beberapa senior di Dinas PDK Kabupaten SBB, yang menurutnya memiliki pengalaman lebih untuk saling berbagi pemikiran positif bagi Kemajuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBB.

Secara Umum Pria jebolan Master of Manajemen ini menjelaskan, visi sentral penata kelolaan pemerintahan di Kabupaten SBB ada di Bupati dan Wakil Bupati, selanjutnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai OPD pelaksana teknis bertanggung jawab dalam menterjemahkan misi tersebut dalam misi organisasi masing masing, sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasinya ke sekolah- sekolah.

Tetapi yang terjadi dari pengamatannya dilapangan, terlalu banyak Kepala Sekolah dan Guru yang sudah terkontaminasi dengan kepentingan kepentingan politik, sehingga melupakan Tupoksi yang semestinya dilaksanakan.

“Artinya bahwa kalau Guru dilarang melalukan politik praktis, tetapi guru juga jangan dijadikan korban Politisasi,”tegasnya.

Menurut pengalaman Kadis yang berasal dari latar belakang Dunia Pendidikan ini , setelah terjadi pergantian pucuk pimpinan di Kabupaten ini maka ada sejumlah telepon dari kepala sekolah yang intinya meminta pengamanan atas jabatannya.

” Pertanyaan besarnya adalah, mengapa harus terjadi minta pengamanan seperti itu , dan itu bukan saja terjadi di Taniwel dan Taniwel Timur tetapi juga di kecamatan lainnya seperti misalnya Kairatu dan sebagainya,” ungkap Tahya.

Terkait tata kelola organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SBB, Kadis PDK SBB ini mengharapkan, adanya sinkronisasi dan distribusi tugas dengan benar, pasalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SBB harus melayani 11 Kecamatan yang memiliki rentang kendali yang begitu luas.

Usai melakukan Pertemuan dengan Para Kepsek dari.Taniwel.dam.Taniwel Timur tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan SBB itu kemudian melayat salah satu Guru di Desa Patahue , Kecamatan Taniwel yang meninggal dunia akibat sakit.

Penulis : Nicko Kastanja

Editor : Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *